Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Sekretaris Utama
/
Keamanan Pangan Jadi Tantangan Program MBG, BGN Ponorogo: Perlu Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar
Keamanan Pangan Jadi Tantangan Program MBG, BGN Ponorogo: Perlu Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar
Nomor: SIPERS-352/BGN Ponorogo/11/2025
Siaran Pers • 20 November 2025
Ponorogo - Sekretaris Utama Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo), Sarwono mengatakan, tujuan utama Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif sebagai bagian dari visi menuju Indonesia Emas 2045.
Meski demikian, ia mengakui masih terdapat sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya, khususnya terkait keamanan pangan di beberapa daerah. Menurutnya, hal ini dapat dipahami mengingat program masih berada pada tahap awal implementasi.
"Namun, kita harus memahami bahwa program ini masih berada pada tahap awal sehingga membutuhkan pemikiran bersama dan dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan lancar dengan masalah keamanan pangan yang seminimal mungkin di masa mendatang," ungkap Sarwono dalam sambutannya pada agenda Webinar Internasional yang dihelat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) bersama Politeknik Kesehatan Ponorogo II secara daring, Kamis (20/11).
Sarwono menyebut bahwa Program MBG merupakan langkah strategis pemerintah dalam hal memperbaiki status gizi dan kesehatan kelompok rentan. Untuk itu, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dituntut untuk memastikan kesiapan operasional mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, penyiapan dan pengolahan makanan sesuai menu, pembagian porsi, pengemasan, hingga distribusi makanan ke sekolah, posyandu, serta kelompok penerima manfaat lainnya.
"Selain menyediakan makanan bergizi bagi peserta didik, pendidikan gizi juga penting diberikan agar siswa memahami makanan yang disajikan dan terdorong untuk menghabiskannya. Penguasaan seluruh aspek tersebut menjadi kunci agar program dapat dilaksanakan dengan aman dan efektif," ujarnya.
Sejak diluncurkan pada awal 2025, sebanyak 15.364 unit SPPG telah beroperasional dan memberikan manfaat kepada sekitar 41,86 juta penerima, mulai dari anak usia dini, anak sekolah, ibu hamil, hingga ibu menyusui di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula, Sarwono menyampaikan bahwa webinar yang digelar hari ini, bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan memperkuat kapasitas para profesional maupun calon nutrisionis dalam paradigma baru penyediaan pangan bergizi sebagai fondasi menuju keberhasilan program strategis nasional dan visi Indonesia Emas 2045.
"Saya berharap seluruh peserta webinar dapat menyimak dengan saksama materi yang disampaikan para narasumber, sehingga bersama-sama kita dapat memberikan kontribusi sekecil apa pun demi menyukseskan program ini," tuturnya.
Tak lupa juga, ia mengapresiasi langkah PERSAGI yang selama ini terus mendukung pelaksanaan MBG melalui berbagai kegiatan, termasuk Pertemuan Ilmiah Nasional, peningkatan kapasitas nutrisionis terkait keamanan pangan, serta pengembangan dan implementasi sistem Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) di berbagai wilayah Indonesia.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo

