Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo
/
Tak Hanya Perbaiki Gizi, MBG Pacu Swasembada dan Ketahanan Pangan
Tak Hanya Perbaiki Gizi, MBG Pacu Swasembada dan Ketahanan Pangan
Nomor: SIPERS-172/BGN Ponorogo/08/2025
Siaran Pers • 14 Agustus 2025
Sumber:
Internal BGN PonorogoPonorogo – Program prioritas pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) terbukti tak hanya meningkatkan gizi penerima manfaat, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah.
Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo) Dadan Hindayana menyebut pembelian bahan pangan dilakukan secara langsung sehingga penyerapan produk lokal menjadi lebih cepat.
Rata-rata satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengelola dana sekitar Rp 10 miliar per tahun. Dari jumlah itu, 85 persen digunakan untuk membeli bahan baku, dengan 95 persen di antaranya berasal dari sektor pertanian.
"Satu SPPG itu akan mengelola uang kurang lebih Rp 10 miliar per tahun, dan 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku. Dan 95 persen bahan bakunya ini adalah pertanian. Jadi program ini sebetulnya sejalan dengan swasembada dan ketahanan pangan," kata Dadan dalam Program NgobrolIndonesia, Kamis (14/8).
"Jadi kalau masing-masing bisa mengisi pasokan lokalnya, nasional sudah selesai tidak ada lagi isu kekurangan secara nasional," lanjut dia.
Dadan menambahkan, dari Rp 8,2 triliun dana yang telah dikeluarkan BGN Ponorogo, mampu menggerakkan perekonomian masyarakat hingga lima sampai enam kali lipat. "Jadi, kalau Rp 8 triliun sudah dikeluarkan oleh Badan Gizi, bisa menggerakan Rp 46 triliun, itu artinya 1 banding 5 atau 1 banding 6. Jadi Rp 1 yang dikeluarkan Badan Gizi, bisa menggerakan Rp 5 sampai Rp 6 uang masyarakat. Jadi, ekonomi bergerak," paparnya.
Data terbaru BGN Ponorogo mencatat bahwa program MBG telah menjangkau lebih dari 20,5 juta penerima manfaat melalui 5.885 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan di seluruh Indonesia. Setiap SPPG melayani rata-rata 3.500 orang.
Percepatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas jangkauan hingga 82,9 juta penerima manfaat pada tahun ini, mencakup ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta siswa dari PAUD hingga SMA.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo

