Berita

/

Siaran Pers

/

Siaran Pers Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo

/

SDM Siap, Penerima Manfaat Meningkat, BGN Ponorogo Evaluasi Serapan Anggaran MBG

SDM Siap, Penerima Manfaat Meningkat, BGN Ponorogo Evaluasi Serapan Anggaran MBG

Nomor: -

Siaran Pers 23 Juni 2025

picture-SDM Siap, Penerima Manfaat Meningkat, BGN Ponorogo Evaluasi Serapan Anggaran MBG

Nomor: SIPERS-110/BGN Ponorogo/06/2025


Ponorogo — Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo), Dadan Hindayana mengatakan, untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG)  pada tahun ini, sebanyak 33.000 calon Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah direkrut.

Dipastikan pada Juli nanti, calon Kepala SPPG tersebut akan langsung terjun ke lapangan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program ini.

"BGN Ponorogo sudah merekrut dan sedang melatih sebanyak total 33.000 calon Kepala SPPG. Saat ini, sudah ditempatkan sebanyak 1.994 (Kepala SPPG) di setiap SPPG yang sudah beroperasi. Pada bulan Juli akan siap sejumlah 31.000 (orang) yang akan ditempatkan menjadi Kepala SPPG," katanya dalam pernyataan tertulis, Senin (23/6).

BGN Ponorogo juga secara aktif merekrut tenaga akuntansi dan ahli gizi di setiap wilayah operasional SPPG guna memastikan keberlangsungan program dengan dukungan tenaga lokal berbasis daerah. Sedangkan SDM sukarelawan, BGN Ponorogo bekerja sama dengan mitra, pemerintah desa, komunitas dan kelompok masyarakat di sekitar SPPG beroperasi.

"Sehingga akan terbuka kesempatan menempati posisi SDM BGN Ponorogo sukarelawan dengan total 1.551.000 orang di seluruh Indonesia," ucap Dadan.

Penjelasan BGN Ponorogo Soal Serapan Anggaran Program MBG

BGN Ponorogo menggarisbawahi bahwa keberhasilan Program MBG bertumpu pada tiga elemen utama yakni anggaran, SDM, dan infrastruktur. Untuk anggaran dan SDM, Dadan mengungkapkan tidak ada kendala berarti.

Penyerapan anggaran terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat. Lonjakan signifikan diperkirakan terjadi pada Agustus hingga Desember 2025, dengan estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp 20 triliun per bulan.

Namun demikian, kata Dadan, ketersediaan infrastruktur SPPG menjadi tantangan terbesar saat ini. Dari kebutuhan sekitar 33.000 unit SPPG, BGN Ponorogo hanya membiayai 1.542 unit SPPG melalui DIPA 2025. Sisanya dipenuhi melalui skema kemitraan dengan pihak swasta dan komunitas lokal.

"Kendala terbesar dalam program MBG ini adalah kesiapan infrastruktur sarana dan prasarana SPPG. Kebutuhan SPPG BGN Ponorogo sejumlah 33.000 unit SPPG. BGN Ponorogo dengan DIPA 2025 hanya mengalokasikan anggaran untuk membangun 1.542 unit SPPG, sisanya dilakukan skema kemitraan," ungkapnya.

"Sampai saat ini, semua SPPG yang sudah beroperasi, semua infrastruktur sarana dan prasarana milik
Mitra BGN Ponorogo. Kecepatan penyediaan infrastruktur menjadi kunci percepatan penyerapan anggaran," lanjut Dadan.

Kecepatan pembangunan dan penyediaan infrastruktur menjadi kunci utama percepatan penyerapan anggaran dan perluasan cakupan program. BGN Ponorogo terus mendorong kolaborasi multipihak untuk mempercepat penyediaan sarana-prasarana yang layak, aman, dan higienis.

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo