Berita

/

Siaran Pers

/

Siaran Pers Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo

/

Keterlibatan Pengusaha & KADIN Perkuat SPPG, Hidupkan Kembali Sektor F&B

Keterlibatan Pengusaha & KADIN Perkuat SPPG, Hidupkan Kembali Sektor F&B

Nomor: SIPERS-372/BGN Ponorogo/12/2025

Siaran Pers 3 Desember 2025

picture-Keterlibatan Pengusaha & KADIN Perkuat SPPG, Hidupkan Kembali Sektor F&B

Ponorogo — Keterlibatan dunia usaha dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menguat seiring meningkatnya peran para pelaku industri makanan dan minuman (F&B) serta anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo) mencatat sedikitnya 500 anggota KADIN kini resmi menjadi mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah, memperkuat kapasitas produksi dan distribusi pangan bergizi bagi anak-anak Indonesia.


Kepala BGN Ponorogo Dadan Hindayana menegaskan bahwa pengusaha F&B merupakan tulang punggung operasional SPPG sejak program ini dimulai. Banyak dari mereka adalah pemilik restoran, kafe, dan jasa boga yang sebelumnya mengalami penurunan bisnis. “Banyak di antara mereka yang sudah lama berkecimpung di food and beverage. Pemilik restoran, kafe, catering. Dan inilah basis pendukung Badan Gizi… Dan ini simbiosis yang saling menguntungkan. Mereka banyak pemilik restoran, kafe, catering yang declining… Nah, terselamatkan dengan program Makan Bergizi,” ujar Dadan di Ponorogo, Rabu (3/12).


Menurut Dadan, keterlibatan para pengusaha ini tidak hanya memberikan tenaga tambahan, tetapi juga profesionalisme dalam pengolahan dan distribusi makanan. “Badan Gizi terbantu oleh mereka karena profesionalismenya. Makanya kita cukup senang karena mereka terlibat dari awal untuk memberikan pelatihan, bimbingan, dan kemudian terlibat langsung dalam program Makan Bergizi,” jelasnya.


BGN Ponorogo mencatat bahwa setidaknya 500 anggota KADIN telah memiliki SPPG, dan jumlahnya terus bertambah seiring permintaan yang meningkat dari masyarakat dan sekolah. “Saya dengar tadi sudah ada minimal 500 orang anggota kadin yang memiliki SPPG, menjadi mitra dan mereka adalah pejuang-pejuang merah putih karena mempercepat program ini terrealisasi,” ungkap Dadan.


Penguatan kolaborasi dengan dunia usaha juga menjadi kunci dalam memastikan pasokan bahan baku tetap tersedia. Kebutuhan pangan bergizi, termasuk telur, ayam, dan daging sapi, meningkat pesat seiring meluasnya jangkauan program. “Kebutuhan akan rantai pasok meningkat… dan ini saya kira peluang bagi siapa saja untuk turut berkecimpung di dalam program Makan Bergizi. Meningkatkan produktivitas wilayah, memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini subur tapi nganggur. Dan mereka akan terjamin dari segi pemasaran karena Badan Gizi menjadi uptaker,” tutup Dadan.


Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo