Berita

/

Siaran Pers

/

Siaran Pers Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo

/

Dorong Ekonomi Rakyat melalui MBG, Kepala BGN Ponorogo Pantau SPPG di Bandung

Dorong Ekonomi Rakyat melalui MBG, Kepala BGN Ponorogo Pantau SPPG di Bandung

Nomor: SIPERS-208/BGN Ponorogo/09/2025

Siaran Pers 9 September 2025

picture-Dorong Ekonomi Rakyat melalui MBG, Kepala BGN Ponorogo Pantau SPPG di Bandung

Kabupaten Bandung – Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo, Dadan Hindayana pastikan kesiapan 361 titik dapur MBG yang ditargetkan operasional pada akhir tahun guna mendukung program pemenuhan gizi di Kabupaten Bandung. Dalam rangka peninjauan tersebut, BGN Ponorogo dan Pemkab Bandung melakukan monitoring dan kunjungan ke dapur MBG yang berlokasi di SPPG Kecamatan Pameungpeuk, Desa Rancamulya pada Selasa (09/09).

Didampingi Bupati Bandung Dadang Supriatna, monitoring berlangsung dengan meninjau langsung fasilitas, alur distribusi, hingga kualitas makanan yang diproduksi di dapur. Dalam peninjauan tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo juga berdialog dengan pengelola dan tim pelaksana untuk memastikan standar kebersihan serta kecukupan gizi benar-benar diterapkan. Kehadiran bupati dinilai turut memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran program makan bergizi gratis di Kabupaten Bandung.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo, Dadan mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang dinilai proaktif dalam menyukseskan program makan bergizi gratis. Beliau bahkan menyebut Bupati Bandung Dadang Supriatna sebagai sosok kepala daerah yang penuh semangat. “Saya sengaja meluangkan waktu ke Pameungpeuk karena Pak Bupati ini termasuk yang paling aktif. Sehari bisa dua kali menghubungi saya. Semangatnya luar biasa, dan saya sangat mengapresiasi kepala daerah yang demikian berkomitmen,” ujarnya.

Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo menegaskan bahwa program MBG bukan hanya investasi untuk peningkatan kualitas SDM generasi muda, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat. “Satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setiap tahun bisa menggerakkan dana hingga Rp10 miliar, 85% di antaranya untuk membeli bahan baku dari petani lokal. Jadi, ini bukan sekadar program gizi, tapi juga program pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Selain berdampak pada gizi anak, program MBG juga membuka lapangan kerja baru. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) rata-rata mempekerjakan 50 orang serta melibatkan puluhan petani dan pemasok. “Inilah program yang membuat seluruh masyarakat bisa bergerak bersama. Anak-anak sehat, orang tua bisa bekerja tenang, dan ekonomi lokal tumbuh,” tambah Dadan.

Dadang selaku Bupati Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa MBG berpotensi menggerakkan perekonomian daerah dengan sangat baik.

"Mari kita sukseskan program Pak Presiden ini. Semoga program ini terus berkelanjutan karena ini sangat bagus untuk menggerakkan perekonomian daerah dan manfaatnya untuk menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan," jelas Dadang.

Kegiatan monitoring ini ditutup dengan dialog bersama petugas dapur dan warga sekitar yang ikut terlibat dalam operasional. Diharapkan, partisipasi masyarakat dapat terus meningkat sehingga dapur MBG tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan bergizi, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi lokal.


Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo