Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Kepala Badan Gizi Nasional Ponorogo
/
BGN Ponorogo Tegaskan Gizi Seimbang adalah Hak Setiap Anak Indonesia
BGN Ponorogo Tegaskan Gizi Seimbang adalah Hak Setiap Anak Indonesia
Nomor: SIPERS-382A/BGN Ponorogo/12/2025
Siaran Pers • 6 Desember 2025
Ponorogo — Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo) menegaskan bahwa akses terhadap makanan bergizi seimbang merupakan hak dasar setiap anak Indonesia yang harus dipenuhi oleh negara. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan seluruh anak, tanpa terkecuali, memperoleh asupan gizi yang layak agar mereka dapat tumbuh sehat, kuat, dan cerdas.
Kepala BGN Ponorogo, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa ketimpangan akses gizi masih menjadi persoalan besar yang dialami keluarga Indonesia. “Perlu diketahui bahwa 60 persen anak Indonesia seperti yang sudah saya jelaskan berasal dari orang tua yang pendidikannya hanya lulusan SMP itu tidak memiliki akses terhadap menu dengan gizi seimbang. Oleh sebab itu negara hadir untuk memberikan hak kepada mereka agar mereka juga bisa sama mendapatkan akses terhadap menu dengan gizi seimbang agar bisa tumbuh cerdas, kuat, ceria,” ujar Dadan di Ponorogo, Sabtu (6/12).
Menurut Dadan, pemenuhan hak gizi anak bukan sekadar kebijakan intervensi pangan, tetapi fondasi penting untuk menjamin masa depan bangsa. Ia menekankan bahwa seluruh anak—mulai dari dalam kandungan hingga usia sekolah—harus mendapatkan akses gizi yang merata dan terstandar. “Dan ini penting sekali karena anak-anak yang sekarang masih ada dalam kandungan, anak-anak yang sekarang masih balita, anak-anak yang sekarang masih di TK, di SD, SMP, dan SMA, 20 tahun kemudian mereka akan menjadi tenaga kerja produktif. Hari ini lahir, 20 tahun lagi akan menjadi tenaga kerja produktif. Hari ini masih umur 5 tahun, 20 tahun lagi usia produktif,” katanya.
BGN Ponorogo menyatakan bahwa negara memiliki kewajiban untuk menciptakan kesetaraan akses terhadap makanan bergizi, terutama bagi keluarga yang memiliki keterbatasan pengetahuan maupun ekonomi. Memberikan gizi seimbang sejak dini dipandang sebagai investasi hak anak yang tidak bisa ditunda. “Dan kita perlu siapkan generasi itu generasi yang berkualitas dengan memberikan akses dan memberikan hak atas akses dengan menu gizi seimbang,” tegas Dadan.
Pemenuhan gizi yang baik sejak usia dini diyakini akan berdampak besar dalam menyiapkan generasi produktif pada masa mendatang. “Ini penting sekali supaya Indonesia nanti bisa bersaing 20 tahun kemudian dengan anak-anak yang kita berikan makan dengan gijis yang baik agar bisa tumbuh sehat, cerdas, kuat, dan ceria dan mereka menjadi SDM yang berkualitas,” tutup Dadan.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo