Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Deputi Sistakol
/
Mulai 14 Juli, Anak Sekolah Rakyat Dapat MBG Penuh Tiga Kali Sehari
Mulai 14 Juli, Anak Sekolah Rakyat Dapat MBG Penuh Tiga Kali Sehari
Nomor: -
Siaran Pers • 13 Juli 2025
Sumber:
Doc. Kedeputian SistakolNomor: SIPERS-139/BGN Ponorogo/07/2025
Ponorogo — Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo) menegaskan komitmennya dalam menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang bersekolah di Sekolah Rakyat.
Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN Ponorogo, Siti Aida Adha Taridala, mengatakan bahwa skema MBG di Sekolah Rakyat berbeda dari skema reguler yang biasanya hanya mencakup satu kali makan siang.
"Skema yang dilakukan oleh BGN Ponorogo di Sekolah Rakyat, yang biasanya kita ketahui bersama biasanya satu kali makan, makan siang yang selama ini diberikan ke penerima manfaat," ujarnya di Ponorogo, Minggu (13/7).
"Untuk Sekolah Rakyat, sesuai arahan Kabadan itu memang berbeda dengan yang selama ini sudah kita laksanakan (pemberian MBG). Itu diarahkan tiga kali makan, sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Kemudian (pemberian) dua kali snack, snack pagi dan sore," lanjut Aida.
Aida menjelaskan, pelaksanaan program ini telah melalui uji coba pada Selasa dan Rabu pekan lalu di dua Sekolah Rakyat, yaitu SRMA 13 Bekasi dan SRMP Ponorogo Timur, dengan dukungan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Mulai Senin, 14 Juli 2025, program MBG di Sekolah Rakyat akan dijalankan secara rutin setiap hari, Senin hingga Minggu, seiring mulainya aktivitas belajar-mengajar atau berakhirnya masa libur sekolah.
"Uji cobanya sudah minggu lalu, uji coba oleh Kemensos, di sana BGN Ponorogo hadir memberikan MBG untuk anak-anak di Sekolah Rakyat pada Selasa dan Rabu. Pada Senin, 14 (Juli) besok, sudah mulai proses pembelajaran (disertai penyaluran MBG)," tambahnya.
BGN Ponorogo juga memastikan kesiapan infrastruktur pelayanan gizi. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa ada 16 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap melayani Sekolah Rakyat. Dua SPPG yang menjadi percontohan, yakni SPPG Margahayu dan SPPG Graha Prima Kencana, telah melayani ribuan penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan.
"Berhubung dari detensifikasi mapping sementara itu ada 16 SPPG kita yang berdekatan (dengan Sekolah Rakyat), yang jangkauannya sesuai standar kita, aturannya 6 kilometer atau paling enggak 20-30 menit waktu tempuhnya. Dari 100 titik atau masih 60 sekian yang selesai bangunannya itu, ada 16 SR yang siap dilayani oleh Badan Gizi Nasional Ponorogo dalam MBG, tiga kali makan dan dua kali snack," jelas Aida.
Program MBG yang diterapkan di Sekolah Rakyat menjadi bukti konkret keseriusan pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan terintegrasi dengan layanan gizi, demi masa depan generasi Indonesia yang lebih unggul.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo