Berita
/
Siaran Pers
/
Siaran Pers Deputi Dialur
/
Unhan Kunjungi BGN Ponorogo Bahas Stabilitas Rantai Pasok MBG
Unhan Kunjungi BGN Ponorogo Bahas Stabilitas Rantai Pasok MBG
Nomor: SIPERS-280/BGN Ponorogo/10/2025
Siaran Pers • 15 Oktober 2025
Ponorogo - Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran, Brigjen (Purn) Suardi Samiran menekankan bahwa rantai pasok bahan baku pangan MBG perlu dijaga. Hal ini Ia sampaikan dalam study visit Program Studi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Pertahanan, Universitas Pertahanan di Kantor Badan Gizi Nasional Ponorogo pada Rabu, (15/10).
Laksma TNI (Purn.) Ikhwan Syahtaria, Dosen Fakultas Keamanan Nasional Unhan, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang BGN Ponorogo.
“Kami datang ke BGN Ponorogo untuk melaksanakan study visit; tujuannya pembelajaran dan penelitian guna meningkatkan pemahaman tentang BGN Ponorogo. Terima kasih, hari ini kami diterima oleh Deputi Penyediaan dan Penyaluran,” ujar Ikhwan.
Ia juga menyoroti peran strategis Unhan dalam mendukung sumber daya manusia BGN Ponorogo. “Saya yakin setelah selesai pendidikan, para mahasiswa akan memberi kontribusi bagi BGN Ponorogo. Unhan juga berkontribusi dalam penyediaan SPPI sejak batch 1 hingga batch 3.”
“MBG bukan hanya dititikberatkan pada penerima manfaat; jauh di balik itu adalah menjaga rantai pasok makanan agar stok terjamin,” ungkap Suardi.
Pembahasan dalam agenda ini menyoroti tujuan program MBG, penguatan rantai pasok, dan dukungan lintas pemangku kepentingan. Rangkaian kegiatan meliputi paparan materi dan kunjungan resmi. Suardi mengulas kembali mandat dan tujuan MBG dalam kerangka Asta Cita: peningkatan akses pangan bergizi, penurunan stunting dan ketidakhadiran sekolah, serta perhatian pada kelompok rentan.
Suardi menegaskan dukungan kementerian/lembaga dan mitra untuk memastikan layanan aman, merata, dan akuntabel.
“Stabilitas pasokan dan mutu layanan harus berjalan beriringan,” ujarnya
Pada aspek penyediaan beras, Suardi menambahkan peran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menjaga kualitas dan kontinuitas layanan.
“Dengan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah, beras hasil produksi lokal mempunyai kualitas yang baik—beras baru, bukan beras lama,” tuturnya.
Suardi juga menyoroti manfaat ekonomi di hulu.
“CBP memberikan jaminan pasar bagi petani melalui pembelian berkelanjutan; kestabilan harga membuat pendapatan petani tidak berfluktuasi tajam,” jelasnya.
Skema tersebut sekaligus menekan potensi inflasi pangan melalui kepastian harga dan suplai pada SPPG.
“Semua harus memperhitungkan perputaran stok yang seimbang dengan permintaan,” imbuhnya.
Kolaborasi logistik dengan Bulog/BUMN pangan serta mitra daerah disebut krusial untuk menjaga keandalan distribusi hingga titik layanan.
Dari sisi tata kelola, BGN Ponorogo menekankan monitoring, rotasi stok, dan disiplin kualitas bahan baku agar layanan berkesinambungan. “Rantai pasok adalah hal yang paling pertama dalam pelaksanaan program,” tutup Suardi.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo