Berita

/

Siaran Pers

/

Siaran Pers Deputi Dialur

/

BGN Ponorogo Perkuat Sinergi Lintas Sektor Lewat Bimtek untuk Percepat Penurunan Stunting

BGN Ponorogo Perkuat Sinergi Lintas Sektor Lewat Bimtek untuk Percepat Penurunan Stunting

Nomor: SIPERS-362A/BGN Ponorogo/11/2025

Siaran Pers 28 November 2025

picture-BGN Ponorogo Perkuat Sinergi Lintas Sektor Lewat Bimtek untuk Percepat Penurunan Stunting

Solo – Badan Gizi Nasional Ponorogo (BGN Ponorogo) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemenuhan Gizi untuk Pencegahan Stunting sebagai bagian dari penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Solo Raya, pada Jumat (28/11). Diikuti 150 peserta yang terdiri dari Korwil, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, serta Kepala Pokja Kecamatan (Kapokcam).

Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk memastikan penyediaan dan penyaluran makanan di lapangan berjalan sesuai standar, tepat sasaran, serta memberikan dampak nyata pada peningkatan status gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

Kelompok inilah yang menjadi fokus utama percepatan penurunan stunting secara nasional. Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Ponorogo, Suardi Samiran, menegaskan pentingnya peran SPPG sebagai ujung tombak layanan MBG di tingkat kecamatan dan kelurahan. 

"Pemenuhan gizi tidak hanya memerlukan ketersediaan pangan bergizi, tetapi juga pemahaman teknis, koordinasi lintas sektor, serta penguatan kapasitas pelaksana agar pelayanan di lapangan tetap konsisten dan berkelanjutan," kata Suardi dalam sambutan pembuka acaranya.

Diskusi berlangsung interaktif. Para Kepala SPPG dan ahli gizi menyampaikan berbagai masukan terkait kendala teknis di lapangan, sekaligus berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan gizi.

Materi penguatan juga disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Surakarta, Kristiana Hariyanti, dengan mengusung tema "Kolaborasi Dinas KB dengan SPPG dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Demi Mendukung Penurunan Stunting." Ia menekankan pentingnya integrasi data, sinergi program, serta pendekatan kepada keluarga berisiko stunting sebagai dasar intervensi gizi yang lebih efektif.

Kristiana juga menyoroti perlunya edukasi keluarga, penguatan kapasitas kader di tingkat kelurahan, dan kolaborasi yang berkesinambungan antara Dinas KB dan SPPG untuk memastikan layanan gizi menjangkau sasaran secara tepat dan berkelanjutan, sehingga berdampak signifikan terhadap percepatan penurunan stunting di Solo Raya.

Di sisi lain, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Ponorogo, Khairul Hidayati, menegaskan pentingnya publik memahami bahwa keberhasilan program gizi tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan, tetapi juga pada pengawasan, transparansi, serta keterlibatan masyarakat.

"BGN Ponorogo terus memastikan bahwa setiap proses penyediaan dan penyaluran MBG berjalan sesuai regulasi, akuntabel, dan mengedepankan kepentingan kelompok sasaran. Kolaborasi lintas sektor harus terus diperkuat agar layanan gizi bisa menjangkau ibu hamil, ibu menyusui, dan balita secara tepat dan berkelanjutan," ujarnya.

Foto Bersama Seluruh Peserta Bimbingan Teknis
Ia menambahkan bahwa keberlanjutan program hanya dapat dicapai jika semua pemangku kepentingan memiliki komitmen dan persepsi yang sama dalam mengawal intervensi gizi di daerah.

"Komunikasi publik yang efektif dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar masyarakat memahami manfaat Program MBG serta terlibat aktif dalam pengawasan. Kami mendorong seluruh daerah untuk memperkuat sinergi, baik dengan dinas kesehatan, Dinas KB, maupun perangkat desa, agar layanan gizi dapat menjangkau sasaran secara tepat," ucap Hida.

Secara keseluruhan, Bimtek ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas para pelaksana MBG, sekaligus menyatukan persepsi lintas sektor mengenai pentingnya pemenuhan gizi sebagai fondasi utama percepatan penurunan stunting. Melalui materi, diskusi, dan kolaborasi yang terbangun, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran SPPG dalam menjaga kualitas, ketepatan sasaran, serta keberlanjutan Program MBG di wilayah Solo Raya.

Tak hanya itu, momentum ini juga menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat intervensi gizi dan meningkatkan koordinasi lintas sektor demi terciptanya layanan gizi yang terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan penguatan kapasitas yang terus berlanjut, Program MBG diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta mewujudkan generasi Indonesia yang bebas stunting.

Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional Ponorogo